Medhy Aginta Hidayat

Medhy Aginta Hidayat adalah staf pengajar Program Studi Sosiologi, Universitas Trunojoyo Madura.

Ia dilahirkan di Tuban, Jawa Timur, sebuah kota kecil di pesisir utara Laut Jawa, pada 10 Agustus 1974, dari sebuah keluarga guru. Ayahnya adalah seorang guru Bahasa Indonesia, sementara ibunya adalah guru Biologi. Pendidikan dasar diselesaikannya di SD Negeri Kebonsari 2 Tuban. Pendidikan menengah diselesaikannya di SMP Negeri 1 Tuban, tempat dimana ibunya mengajar.

Lulus SMP tahun 1990, ia diterima di SMA Taruna Nusantara, Magelang, namun mengundurkan diri hanya 3 minggu setelahnya. Kembali ke kota kelahirannya, ia kemudian masuk ke SMA Negeri 1 Tuban. Selama menempuh pendidikan menengah atas, ia sempat terpilih dan menjabat sebagai Ketua OSIS SMA Negeri 1 Tuban (1991-1992).

Selepas SMA, ia melanjutkan studi S-1 di Fakultas Filsafat UGM, Yogyakarta dan lulus pada tahun 1999 dengan skripsi berjudul Kebudayaan Postmodern Menurut Jean Baudrillard. Skripsi ini dikemudian hari diterbitkan menjadi buku oleh penerbit Cantrik Pustaka, Yogyakarta dengan judul Jean Baudrillard dan Realitas Budaya Pascamodern (2021).

Selama belajar di UGM, bersama beberapa teman, ia sempat mendirikan kelompok studi filsafat bernama Kelompok Bermain Kacamata, dan menerbitkan jurnal filsafat bernama “Berkala Kacamata.” Ia juga aktif dalam kegiatan kemahasiswaan dan sempat menjabat sebagai Ketua Senat Mahasiswa Fakultas Filsafat UGM 1997-1998. Selama menempuh studi S-1, ia juga sempat mengikuti program pertukaran mahasiswa selama setahun (1999-2000) di Nagoya Jepang, dalam program NUPACE (Nagoya University Program for Academic Exchange).

Sepulang dari Jepang, ia kemudian melanjutkan studi S-2 di Program Studi Sosiologi, Sekolah Pasca Sarjana UGM, Yogyakarta. Dengan tesis berjudul Tubuh Bertato: Makna Tato Dalam Konstruksi Identitas Mahasiswa Bertato di Yogyakarta, ia menyelesaikan studi S-2 pada 2003. Tesis ini dikemudian hari juga diterbitkan sebagai buku oleh Penerbit Litnus, Malang dengan judul Tubuh Bertato: Budaya Populer dan Identitas Anak Muda (2020).

Setelah menyelesaikan studi S-2, ia sempat berpindah-pindah pekerjaan, mulai dari Penerbit Erlangga Jakarta, Search for Common Ground-Indonesia, Universitas Airlangga, Surabaya, sebelum akhirnya pada 2008 menjadi dosen tetap di Program Studi Sosiologi, Universitas Trunojoyo Madura. Sebelum menjadi dosen, pada rentang tahun 2006-2008, ia sempat mendapatkan beasiswa Monbukagakusho Teacher Training Program untuk belajar di Kyoto University of Education, Jepang.

Di sela-sela aktivitasnya sebagai peneliti dan penulis, ia juga aktif menerjemahkan buku. Buku terjemahannya adalah Barbie Culture (2003) karya Marie Rogers, diterbitkan oleh penerbit Bentang Budaya, Yogyakarta, dan An Introduction to Post-Structuralism and Postmodernism (2006) karya Madan Sarup, diterbitkan oleh penerbit Jalasutra, Yogyakarta. Bersama sejumlah teman peneliti dan sosiolog, pada tahun 2010 ia juga mendirikan Center for Sociological Studies (CSS) yang merupakan wadah diskusi dan pengembangan pemikiran (think-tank) ilmu-ilmu sosial kontemporer, dan terutama sosiologi, di Indonesia.

Pada tahun 2012, ia menerima 2 beasiswa studi ke luar negeri dari DIKTI Kemendiknas RI (Newcastle University, Inggris) dan Fulbright (University of Missouri, Amerika Serikat). Karena harus memilih salah satu, akhirnya ia memilih Fulbright. Sejak bulan Juli tahun 2012 hingga Desember 2016, ia melanjutkan studi doktoral (S-3) di University of Missouri, dengan beasiswa Fulbright Presidential. Ia meraih gelar doktor (Ph.D) dengan disertasi berjudul Liminal Lives: Presentation of Self Among Muslim Immigrants in a Small Midwestern City, tentang tipologi dan pola negosiasi identitas komunitas imigran Muslim di Amerika Serikat. Bidang kajian sosiologi yang ditekuninya adalah tekno-sosiologi, sosiologi identitas serta sosiologi kognitif (cognitive sociology).

Medhy Aginta Hidayat

Sepulang dari studi di Amerika Serikat, ia mendirikan Center for Digital Culture Studies (C-DICS), sebagai lembaga think-tank isu-isu terkini tentang relasi identitas, teknologi dan budaya digital. Lembaga ini memusatkan perhatian pada kajian dan diseminasi pemikiran di seputar isu dampak teknologi dan budaya digital dalam kehidupan sehari-hari. Empat buku yang telah diterbitkan oleh lembaga ini adalah Homo Digitalis: Manusia dan Teknologi di Era Digital (2018), Kuasa Disrupsi Teknologi: Relasi Manusia dan Teknologi di Era Digital (2019), Dilema Homo Techne: Manusia, Teknologi dan Pascamodernitas di Era Digital (2020) dan Kuasa Media Sosial: Manusia dan Teknologi di Era Digital (2020).

Di sela-sela waktu senggangnya, ia senang membaca buku-buku personal development, mendengarkan musik, menyanyi, dan ngeblog.

 

Link Profil Akademik

Curriculum Vitae

Google Scholar

Academia.edu

ResearchGate

Scopus

SINTA